Pepatah mengataan, apa yang kita tabur,
maka itu yang akan kita tuai. Namun bagaimana jika, yang kita tabur
adalah benih cinta dihati seorang wanita yang telah bersuami ? dan aku
juga sudah beristri. inilah yang akan menjadi sedikit rumit. Sebab, Aku
menabur benih cinta itu, buah cintanya pun bertumbuh, namun di nikmati
orang lain. Semua itu ku lakukan kerena permintaan sahabat baik ku,
Bambang. Ini kisah yang sudah sering anda dengar, sehingga saya harap
anda tidak bosan, karena kisah ini juga ku alami.
Nama ku Rio, Aku sudah memiliki 3 anak
bersama Istri ku lutfiah. Aku tinggal di luar Pulau Jawa, setelah lulus
kuliah dari salah satu Universitas Negeri Di Semarang. Semasa Kuliah,
saya bersahabat dengan Bambang yang masih berdomisili di Semarang, Yang
akhirnya menikahi pacarnya, Rosa, setelah lulus kuliah, 6 tahun lalu.
Selama 6 tahun menikah, mereka belum memiliki anak. Bambang sering
menelpon, sehingga ia tahu aku telah memiliki tiga anak, si bungsu saat
itu berusia 3 bulan, saat melahirkan, kandungan istri ku diangkat karena
kami merasa sudah cukup dengan tiga anak. Singkatnya, Bambang bercerita
bahwa yang mandul adalah dirinya, sehingga mereka tidak memiliki anak,
selama 6 tahun pernikahan. Kemudian ia meminta ku untuk berjanji tidak
marah, ketika bambang mengajukan permohonan untuk aku, yaitu menghamili
istrinya. Usut punya usut, mereka tidak suka adopsi, dan bambang mau
Istrinya hamil dengan benih Pria yang dikenalnya. Sehingga bayi tabung
pun ia tidak setuju, Istrinya telah diberitahu rencana ini, mereka telah
berunding mengambil kesimpulan bersama.
Ada beberapa teman yang mau di tawari
bambang, Namun entah mengapa, aku yang dipilih, alasan utama bambang
yang ku ketahui, karena aku bermukim jauh di luar pulau Jawa. Teman
lainnya satu kota, atau juga sama2 berdomisili di pulau Jawa. Sejauh
ini, hanya itu yang ku ketahui. Istrinya Rosa, belum mengetahui ketika
aku telah di pilih dan aku pun pada akhirnya setuju. Bagaimana mo nolak
kalau teman baik yang meminta, lagi pula, aku masih bisa membayangkan,
body imut Rosa dan wajahnya mirip artis ibu kota, atau sebelas dua belas
antara Franda (Host Tv) dan Riyanti (Eks Host Mtv), imut, mulus dan
manis. Rosa tidak ingin melakukan di depan bambang, karena ia malu,
kalau merintih dilihat dan didengar suaminya. Namun bambang justru
sebaliknya, meminta ku kalau bisa, ia ingin melihat ekspresi dan geliat
istrinya bersama pria lain.
Aku berangkat satu minggu kemudian, aku
berangkat ke semarang Jum’at Siang, setelah ijin dari kantor. Tiba sore,
hari itu juga di semarang dengan Pesawat dan menginap di sebuah Hotel.
Setelah atur rencana, bambang mengajak ke sebuah Kafe-Disotik, malam
harinya, di mana Disotik dan kafe bersebelahan (tau kan tempatnya di
Semarang), di Kafe itu juga memiliki tempat Karaoke, ini tempat Favorit
saat kuliah dulu. Malamnya kami ke sana, karena tempat ini sudah menjadi
langganan kami sejak kuliah, dan termasuk aku dengan mantan pacar ku
sering datang kesini, juga bersama Bambang dan Rosa, dan beberapa
pasangan teman lainnya, juga sering kesini.
Tetapi Rosa belum tahu sama sekali,
bahwa aku datang untuk menanam benih di rahimnya atas permintaan
Bambang, bambang mengatakan; saat kami duduk di Kafe, setelah beberapa
sloki, peacer “air kencing Iblis”, minuman beralkohol masuk, dan melihat
beberapa Dancer dan penari erotis. Bahwa; ia ingin melihat aku
menyetubuhi istrinya, karena tambah horni. Aku kemudian membisikkan pada
Bambang; bolehkah ku ajak istrinya melantai. Bambang langsung
mengangguk sambil menoleh dan membisikkan pada Istrinya yang duduk di
sebelahnya, sebab bambang duduk di antara aku dan Istrinya. Istrinya
kemudian menoleh dari belakang punggung Bambang kepada ku. Aku bangkit
dan mengulurkan tangan dan Rosa memandang suaminya sebentar dan menerima
uluran tangan ku setelah Bambang memberijin dengan anggukkan.
Hanya beberapa detik, pelukkan sudah
merapat, namun Rosa agak salah tingkah ketika ku remas bokongnya. Sambil
berkata, takut dilihat suaminya, ingin ku katakan bahwa aku yang
dipilih suaminya, buat menghamilinya. Namun ku urungkan niat tersebut,
kemudian menggiringnya menuju pojok, ada satu kursi kosong dan ku bawa
ia dalam pangkuan ku, di samping sepasang pria wanita yang juga sedang
berciuman di sana. Begitu, ia duduk pangkuan ku, ku bekap mulutnya,
sambil berbisik keras ditelinganya karena musik, bahwa aku orangnya,
yang dipilih suaminya untuk meniduri dirinya, Rosa.
Rosa langsung diam, begitu ku lepas
tangan ku, ia hanya bertanya; “kau orangnya ?” dan ku balas dengan
anggukkan kemudian melumat bibirnya, bibir imut, mungil dan manis itu.
lama kami berciuman diiringi beberapa pasang mata, bahkan ada yang
menyindir dan tertawa, meski remang2 dan sedikit gelap, bagi mereka yang
duduk di sebelah kami dapat melihatnya. Sambil berciuman ku tarik lepas
celana dalamnya, sempat protes, karena malu, namun terlepas juga, dan
ku masukkan celana dalam Rosa, ke saku celana ku. Kemudian membuat
tubuhnya, duduk membuka kakinya diatas pangkuan ku saling berhadapan dan
berciuman kembali.
Tangan ku masuk membelai paha dalamnya,
Rosa menggelinjang Geli, ingin menghentikan aksi tangan ku karena malu.
Namun ku bekap tubuhnya makin erat, dan kedua jari ku merambah bibir
kemaluannya yang tanpa bulu. Ternyata, Rosa sudah mencukur bulu
kemaluannya. Kedua jari ku, jari tengah dari jari manis ku menggosok,
memutar, dan mengusap cepat naik dan turun pada bibir kemaluannya.
Bokong mungil dan bulat milik Rosa bergerak2 diatas pangkuan ku, menahan
geli. Terutama setelah jari tengah ku menjelajah masuk dan keluar
kemaluannya, mengorek-ngorek dinding bagian dalamnya.
“Ohhhh masss !” Kata Rasa kemudian
menggigit kerah baju ku, badannya seperti di aliri aliran listrik
bervoltase tinggi, sebab bergetar-getar dan diikuti semburan cairan
hangat keluar membasahi liangnya, membasahi jari tengah ku di dalam
sana, diiringi dinding kemaluan mungilnya berkedut2 pelan. Setelah Rosa
usai meraih orgasme, kami kemudian melangkah kembali menuju Bambang.
Rosa sempat meminta celana dalamnya, namun ku tolak.
Cerita Senggama – BENIH BUAT TEMAN 2
Sedikit lama duduk disana, menegak 1
peacer lagi dan kami kemudian pindah ke ruang karaoke. Ruangnya cukup
kecil, 3×3 m kursi sofa besar memanjang menghadap Tv, dan satu sofa
kecil untuk dua orang menyamping disebelahnya. Kami berkaroke bergantian
kemudian, Bambang menyanyikan lagi slow, aku bangkit dan mengajak Rosa
melantai, mengikuti irama lagu. Karena malu sama suaminya, kami berdansa
di belakang kursi tempat suaminya, bambang duduk, meski lagunya sudah
berganti ke lagu dangdut, namun tetap aku dan Rosa masih berpelukkan dan
melumat bibir, rosa membelakangi bambang dan sofa, sesekali bambang
menoleh dan melihat kami, aku tidak tahu perasaannya. Tangan ku sudah
bergerilya di selangkangan Rosa kembali.
Karena saat bambang berhenti menyanyi,
istrinya berhenti berciuman atau menghentikan aksi ku, ku beri kode
bambang untuk menyanyi terus, dengan memutar jari telunjuk seperti
bergelombang, return, lanjutkan terus nyanyiannya, Bambang paham dan
memilih2 lagu sambil berbicara sendiri. Ku balikkan, tubuh Rosa
menghadap suaminya yang membelakangi kami, Rosa terlihat tambah malu,
sedikit risih menundukkan kepalanya ke bawah, tidak mampu melihat
suaminya. Dengan posisi membelakangi ku, tangan kanan ku kembali
bergerilya, dan tangan kiri ku membuka Resleting jeans ku, yang memang
dari awal aku tidak menggunakan celana dalam, sudah siap untuk situasi
ini.
Aku ingin menyetubuhinya di samping
suaminya yang menghadap ke depan, ke Tv. Kakinya ku buka, badan Rosa
menungging melewati atas sandaran sofa dari belakang ke depan, dan
bertumpu pada kedua tangannya. Perutnya bersandar pada sandaran atas
Sofa, Karena ini juga permintaan bambang, ingin melihat ekspresi Rosa,
ku gesek2 ke bibir mungil kemaluannya, dalam hati; kemaluannya begitu
mungil dan tanpa bulu, menyebabkan terpampang jelas belahan bibir
kemaluannya yang halus dan basah. Rosa sempat bangkit membisikkan kalau
ia malu pada suaminya, namun ku katakan tutup mata atau palingan wakah
mu ke tempat lainnya, dan mendorong dirinya kembali ke tempat semula.
Batang hitam berurat ku yang lurus dan
sedikit condong ke bawah, kembali menggesek-gesek kemaluan mungil Rosa,
dari celah Resleting Jeans ku. Begitu ku dorong setengah kepala burung
ku masuk, dan terkatup rapat bibir kemaluan Rosa. Aku kemudian menahan
bahunya tangan kiri ku, dan tangan kanan ku menahan pinggul Rosa dan
kemaluan ku bergantian mengambil ancang2 sodokkan.
“Bro…. lihat sini broooo !” kata ku pada
bambang, supaya ia melihat saat ku terobos kemaluan istrinya, ia
menoleh dan ku dorong masuk pelan dengan tenaga terpusat pada pangkal
batang hitam ku. Wajah Rosa mendongkak ke atas menahan sodokkan ku,
terasa sangat sempit, sampai satu kakinya di angkat seakan menghindari
sodokkan ku. Namun ku tahan pada pinggulnya, sampai ia tenang. ku
perhatikan, baru separuh batang ku yang masuk atau sepertiga total
panjang kemaluan ku, karena sisa sepertiga lagi tertutup dan terganjal
celana jeans ku. Bambang kembali melanjutkan nyanyinya setelah melihat
rosa kembali tenang.
“aahhhhh !” suara Rosa melenguh,
menerima hujaman ku kembali, bambang kembali menoleh namun tidak
menghentikan nyanyiannya, meski suaranya sering terlambat dengan irama
lagu yang dinyanyikan. Kali ini ku tekan pelan namun bertenaga kembali
sampai bokong bulat kecilnya terganjal celana jeans ku, sampai mentok,
membuat lenguhannya makin nyaring dan tertahan, bambang kembali melirik
istrinya yang sedang di gagahi pria temannya. Setelah diam ku tarik
badan Rosa berdiri, menolehkan wajahnya ke belakang saling berciuman
sebentar dengan dilihat bambang, ia kemudian kembali lagi menyanyi.
“guede ne’ manuk mu mas! bisik Rosa,
yang mengatakan burung ku gede, yang ku tangkap lebih gede dari punya
bambang, Di sela2 ciuman kami.
Dan ku dorong lagi badan Rosa kembali
menungging seperti semula dan mulai menarik dan menghujamkan pelan
batang ku keluar masuk, rosa mulai merintih tertahan dan bambang kini
menghentikan karaokenya dan memperhatikan kami. Rosa yang dari tadi
menoleh kesamping, secara tidak sengaja menoleh ke kanan, saling beradu
pandang dengan suaminya.
“maafiiinn ade mass…. !” kata Rosa, yang
langsung di balas bambang dengan mendekat dan membisikkan sesuatu pada
Rosa, kemudian berkata pada ku, “lanjutkan bro, ku beli Rokok dulu di
kasir” kata bambang. Setelah bambang berlalu, ku pegang rambutnya dan
menggenjotnya sedikit cepat, kemaluan mungilnya membuka dan menutup,
kini ku turunkan celana jeans ku diatas lutut, supaya dapat menggempur
kemaluan mungil Rosa makin dalam. Kemaluan Rosa benar2 sempit dan
bertambah enak dengan gesekkan daging Rosa yang ini mulai menjepit,
batang hitam ku saat ditarik keluar, seolah-olah menahannya agar jangan
mudah terlepas dan sedikit mengendur saat ku dorong masuk.
Saat bambang datang dan masuk kami sudah
dekat puncak, hampir orgasme dan Rosa sedang merintih keenakan, ku
lihat bambang tertegun akan istrinya yang menikmati disetubuhi temannya.
Dan; “ahhhhh metuuu lo masss! Kata Rosa memekik, meraih Orgasmenya,
daging didalam kemaluan Rosa menjepit dan bergetar tak terkendali. Ku
angkat wajahnya menghadap Bambang dan ku genjot makin cepat mengejar
orgasme ku, wajah imut Rosa, memerah serta bereringat ditengah
rintihannya, memandang suaminya yang ikut mematung, melihat Istrinya
sedang menikmati gempuran ku. karena sebentar lagi akan ku tanam benih,
menyemprotkan sperma ku dalam rahim Rosa.
“punyaaaa Istriiiii muuuu…. enakkkkkk
broooo ! kata ku saat benih ku, sperma ku benar2 menyemprot kuat,
menembak dinding bagian dalam meki mungil ini, kemaluan ku tertanam
sampai ke pangkalnya. Bokong mungil Rosa bergerak2 tak terkendali,
menahan geli semprotan mani ku didalam kemaluannya dan ia kembali
memekik, orgasme lagi.
ku dekap tubuh mungilnya dari belakang
sampai orgasme kami surut, sambil berpagutan, ku hiraukan bambang, dan
ternyata ia telah menyanyi, memecah pagutan mulut kami. Rosa ingin
mendorong tubuh ku, namun ku tahan dan ku angkat ke kursi dengan
kemaluan masih tertancap, dengan kakinya menggantung bebas, kami menuju
sofa dan duduk, di tarik blusnya ke atas lagi, menutup dadanya, setelah
Bhnya dirapikan kembali, namun celana dalamnya tetap tidak ku berikan,
sehingga cairan mani kami membasahi paha ku, yang diduduki rosa.
Cerita Senggama – BENIH BUAT TEMAN 3
Kami berIstirahat sebentar, kemudian
bergantian menyanyi lagi, dengan Rosa tetap di pangkuan ku. Ketika
giliran Rosa lagi, burung ku sudah bangun, saat ku turunkan celana jeans
ku sampai lepas, dengan Rosa masih diduduk di paha ku mengangkangi
kemaluan ku. Rosa bernyanyi namun berhenti ketika kepala kemaluan ku,
telah menyibakkan, membuka bibir kemaluannya dari bawah. Ku raih mik
dari tangannya, meletakan di meja, karena kini ia menahan geli menerima
kepala kemaluan ku yang telah tertanam, yang ku perhatikan karena
badannya sedikit condong ke depan.
Dengan sedikit kode meminta kepada
bambang untu ML lagi, ia memberi jempol tanda setuju, ku angkat dan
balikkan tubuh istrinya sehingga ia kini ia mengakang lebar pada sofa di
samping bambang dan ku sodokkan masuk kembali burung ku, keluar masuk.
Rosa mulai merintih di samping suaminya.
“mass bambang maaf yaaa kalo adee
keenakkan !”Kata Rosa, bambang meraih tangan istrinya meremas pelan
seolah2, menyetujuinya ditengah sodokkan ku yang menghentak2kan tubuh
mungilnya. Sampai kami bersama orgasme lagi dengan saling berpagutan.
Aku dan Rosa kemudian ke hotel,
sedangkan bambang pulang, kami melanjutkan satu kali lagi di hotel dan
tertidur, aku dan Rosa, hanya melakukan 3M & T yaitu; Mandi, Makan,
ML dan Tidur sampai aku pulang senin pagi. Kamis malam aku sudah tiba
(jum’at bolos kerja), dan menuju Rumah bambang, bercinta dengan Rosa di
kamar belakang sampai tengah malam, Jum’at paginya, bambang berangkat
kerja, aku dan rosa menuju hotel, karena tidak enak sama tetangga. Di
hotel kami kembali melakukan 3M & T sampai senin pagi.
Dua minggu sekali (sebulan dua kali),
aku ke semarang untuk menabur benih dirahim istri teman ku. Sampai Rosa
akhirnya hamil, Rosa memilih melahirkan normal meski itu berbahaya untuk
wanita berpinggul kecil, namun setelah di periksa dan aman, Rosa
berhasil melakukannya, melahirkan normal dengan metode relaksasi tanpa
rasa sakit. Sehingga 3-4 bulan kemudian, sudah ku tabur lagi benih di
rahimnya terus menerus, Rosa kemudian, telah melahirkan empat anak dalam
kurun waktu 8 tahun, saat anak bungsu ku, telah berusia 9 tahun lebih.
Selama itu, Rosa sering telpon perihal anak2nya yang sakit, nakal, atau
hal2 sepele dalam pertumbuhan mereka, ia menganggap aku bapak
biologisnya, wajib mengetahui atau setidak memperhatikan anak2nya, yang
membuat aku makin tidak enak, kurang enak sama bambang. Lama2 cinta
bersemi, sehingga aku, mau tidak mau harus memberi perhatian pada Rosa,
meski hanya mengirim uang, membantu bambang membesarkan anak2.
Entah bagaimana ceritanya, istri ku
sampai tahu, kami sempat pisah ranjang sebulan namun rujuk lagi, setelah
bambang dan Rosa mendatangi rumah Mertua ku di solo, saat itu Istri ku
disana, dan menjelaskannya. Sejak saat itu, ku rasa cukup dan ku katakan
pada bambang empat anak sudah cukup dan aku tidak ingin istri ku
meninggalkan ku.
Kami kemudian berhenti berhubungan
selama 4 tahun, seusia anak bungsu Rosa, sampai Bambang menghubungi ku,
meminta aku datang bersama istri ku. Ternyata ia sudah di pulangkan dari
rumah sakit ke Rumah, karena menderita komplikasi akibat Diabetes
miletus, basah, yang sudah menjalar ke tubuh atasnya dari kakinya, sudah
hitam dan berbau. Ia meminta berbicara dengan istri ku yang tidak ku
ketahui, sampai 42 hari (telah lewat masa Ida, waktu seorang wanita
berkabung). Istri ku kemudian memberitahukan bahwa permintaan bambang
adalah, agar istri ku bisa memberi ijin agar aku menjadikan Rosa sebagai
istri kedua, demi masa depan anak2nya.
Istri ku awalnya gusar, sedikit tidak
senang saat di katakan bambang, namun melihat kondisi bambang, yang
sebentar lagi “pergi” meninggalakn rosa dan anak2, Istri ku menyanggupi,
dan di minta Bambang memberitahukan pada ku, setelah 40 harinya dia
meninggal. Namun tiga bulan kemudian baru ku nikahi (siri) Rosa, menjadi
istri kedua. Bertepatan dengan aku naik jabatan sehingga pindah ke
Semarang.
Rosa awalnya kawatir, karena istri ku
sempat memarahinya saat ia dan suaminya ke Solo, saat menemui Lutfiah
istri ku. Sehingga agak takut diundang istri ku, ke rumah ku. Bersama
dengan empat anaknya, mereka berakhir pekan di rumah ku. Malamnya saat
anak2 tidur, aku dan Lutfiah melakukan ML, sampai ia 3 kali orgasme.
Istri tua ku kemudian menelpon Istri kedua ku, Rosa di kamar belakang
dan meminta ke depan, dan terjadilah Threesome yang sah… pertama kali
dalam hidup ku dengan dua istri ku, yang satu cantik dan montok, yaitu
Lutfiah, sedangan yang satu manis dan imut seperti Rosa. Rosa masih
bekerja selama hubungan kami ini berlangsung, sehingga ia tidak
sepenuhnya bergantung pada ku.
Sejak saat itu, kami sering melaukan
Threesome, dirumah Rosa, karena anak2nya masih kecil. Tanpa
sepengatahuan ku, Rosa tidak meminum Pil Kbnya, sehingga ia kembali
hamil untuk ke 5 kalinya. Dan ku minta mengangkat kandunganya sekaligus
Cesar pada proses kelahiran anak bungsu kami. Kami hidup bahagia, aku
Lutfiah dan Rosa. Lutfiah lebih sering ke Rumah Rosa, hanya 1 Km dari
rumah ku. Atau anak2nya dititipkan pada Lutfiah, saat Rosa dan aku
berangkat ke tempat kerja masing2. Hidup ku terasa lengkap meskipun
bebannya tidak ringan. Ibarat mata uang koin, satu sisi Hati ku di isi
Lutfiah dan satu lagi Di isi Rosa yang mana tidak dapat dipisahkan.
0 komentar:
Posting Komentar